Konjungsi Korelatif
Konjungsi Korelatif
Selain
menggunakan konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat, kita juga dapat
menggunakan konjungsi korelatif. Konjungsi korelatif umumnya digunakan dalam
sebuah kalimat, bukan menghubungkan kalimat dengan kalimat. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa konjungsi korelatif termasuk ke dalam konjungsi
intrkalimat. Pengertian konjungsi korelatif menurut Rahardi (2009:17) adalah
konjungsi yang bersifat korelatif dan harus hadir berpasangan dengan kata yang
menjadi pasangannnya. Sementara itu, menurut Chaer (2011:124), konjungsi
korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah kata, dua buah frasa,
atau dua buah klausa. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah kata,
dua buah frasa, atau dua buah klausa yang kehadirannya mengharuskan kehadiran
konjungsi lainnya, karena memang sifatnya yang berkorelasi atau berpasangan.
Selain
mengharuskan kehadiran konjungsi yang menjadi pasangannya, konjungsi korelatif
juga bersifat idiomatis. Hal ini berarti bahwa bentuk konjungsi korelatif yang
sudah ada tidak boleh digantikan dengan bentuk lainnya. Anggota dari konjungsi
korelatif ini adalah antara…dan,
baik…maupun, bukan hanya…melainkan juga, tidak hanya…tetapi juga, demikian…sehingga,
apakah…atau, sedemikian rupa…sehingga, entah…entah, jangankan…pun. Namun,
saat ini, banyak orang yang salah dalam menggunakan konjungsi korelatif.
Umumnya, kesalahan yang ditemukan adalah penggunaan konjungsi korelatif yang
tidak sesuai dengan pasangannya. Contohnya, banyak yang menggunakan konjungsi antara…dengan, padahal bentuk konjungsi
korelatif yang benar adalah antara…dan.
Daftar
Pustaka
Chaer, Abdul.
2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahardi,
Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit Erlangga.