Aliran Tradisional Kajian Pengantar Linguistik Umum


Aliran Tradisional Kajian Pengantar Linguistik Umum


Historik kelahiran aliran tradisional saya urutkan berdasarkan kronologi waktu pemaparan para filsuf dan ahli dalam bidang kajian linguistik. Urutan kronologi kelahiran aliran tradisional ini diperoleh dari sumber pustaka.

Plato (429 SM-348 SM).
Aliran tradisional lahir dari studi filsafat, Plato adalah seorang ahli filsuf yang memaparkan pembagian jenis kata dalam bahasa Yunani Kuno. Dalam bahasa Yunani Plato membagi jenis kata menjadi dua yaitu onoma dan rhema. Onoma adalah jenis kata yang menjadi objek pembicaraan. rhema adalah jenis kata yang digunakan untuk mengungkapkan pernyataan dalam sebuah pembicaraan.Klasifikasi menurut plato membedakan jenis kata berdasarkan fungsi dan penggunaannya dalam sebuah pernyataan/pembicaraan. Pernyataan plato tersebut sekarang kita kenal dengan kata benda dan kata kerja. Onoma adalah kata benda dan rhema adalah kata sifat dan kata kerja. Plato belum membedakan kata kerja dan kata sifat, hal ini dikarenakan dasar pemikiran plato hanya tertuju pada fungsi dalam sebuah pembicaraan.

Silahkan unduh/download file Ms word dari makalah Aliran Tradisional pada Studi Pengantar Kajian bila anda memerlukan file ini yang kami sediakan pada artikel ini. Terima kasih atas kunjungannya.

Download




Informasi pokok yang terdapar dalam artikel Aliran Tradisional pada Studi Pengantar Kajian Linguistik adalah :
1.       Sejarah lahirnya Aliran Tradisional
2.       Pengertian aliran tradisional pada kajian liguistik
3.       Ciri-ciri Aliran Tradisional
4.       Kelebihan dan Kekurangan Aliran Tradisional

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b9/Cloud_download_font_awesome.svg/512px-Cloud_download_font_awesome.svg.png
Semoga membantu, jangan lupa share ya. :)


Pengantar Kajian Linguistik Umum
Aliran Tradisional


Sejarah Lahirnya Aliran Tradisional

Historik kelahiran aliran tradisional saya urutkan berdasarkan kronologi waktu pemaparan para filsuf dan ahli dalam bidang kajian linguistik. Urutan kronologi kelahiran aliran tradisional ini diperoleh dari sumber pustaka.

Plato (429 SM-348 SM).
Aliran tradisional lahir dari studi filsafat, Plato adalah seorang ahli filsuf yang memaparkan pembagian jenis kata dalam bahasa Yunani Kuno. Dalam bahasa Yunani Plato membagi jenis kata menjadi dua yaitu onoma dan rhema. Onoma adalah jenis kata yang menjadi objek pembicaraan. rhema adalah jenis kata yang digunakan untuk mengungkapkan pernyataan dalam sebuah pembicaraan.Klasifikasi menurut plato membedakan jenis kata berdasarkan fungsi dan penggunaannya dalam sebuah pernyataan/pembicaraan. Pernyataan plato tersebut sekarang kita kenal dengan kata benda dan kata kerja. Onoma adalah kata benda dan rhema adalah kata sifat dan kata kerja. Plato belum membedakan kata kerja dan kata sifat, hal ini dikarenakan dasar pemikiran plato hanya tertuju pada fungsi dalam sebuah pembicaraan.

Aristoteles (384 SM-322 SM)
Berdasarkan pemikiran plato Aristoteles mengembangkan pendapat tersebut dan menambahkan pembagian jenis kata menjadi tiga jenis, onoma, rhema, dan syndemos. Aristoleles menambahkan jenis kata syndemos dalam pengklasifikasian jenis kata. (penjelasan syndemos. terdapat dalam makalah, dapat langsung anda unduh/download pada link yang sudah saya cantumkan di awal artikel dan akhir artikel ini)

Dyonisius Thrax (130 SM).
Dyonisius Thrax dalam bukunya “Techne Gramatike” memaparkan pembagian jenis kata dalam tata bahasa atau gramatikal. Pembagian menurut Dyonisius Thrax diklasifikasikan menjadi 8 jenis kata. (1)Nomina, (2)Pronominal, (3)Artikel, (4)Verba, (5) Adverbial, (6)Preposisi, (7)Partisipium, (8)konjungsi. Klasifikasi menurut Dyonisius Thrax ini yang melahirkan aliran tradisionalisme, dan para ahli linguistik yang menganut paham ini disebut penganut aliran tradisionalisme.

Pengertian Aliran Tradisional
Aliran tradisional merupakan aliran pertama dan tertua. Pembagian tertua? setelah aliran tersebut muncul aliran struktural (structural). Aliran tersebut saling bertentangan, sehingga muncul istilah aliran tradisional dan struktural. Perbedaan pandangan terletak pada dasar bidang dan pengunaan bahasa dalam ranahnya. Aliran tradisional, analisis bahasa dilakukan berdasarkan semantik,, sedangkan aliran struktural berdasrkan struktur dalam sebuah bahasa.

Ciri-ciri Aliran Tradisional
Abdul Chaer (2003: 333) dalam bukunya memaparkan bahwa  aliran tradisional  memiliki ciri anilisi bahasa dilakukan berdasarkan filsafat dan semantik. Contoh pengertian/pengklasifikasian kata kerja merupakan kata yang menyatakan perbuatan/tindakan/kejadian.

Soeparno (2002: 44) memaparkan ciri dari aliran tradisional, dipaparkan menjadi 6 bagian:

  1. Bertolak dari Pola Pikir secara Filosofis.
    •  Dasar pemikiran aliran tradisional adalah teori para filsuf yang membagi kata berdasarkan onoma, rhema, dan syndesmos.
  1. Tidak Membedakan Bahasa dan Tulisan
  1. Kajian bahasa dikaji dengan Definisi
    •  Penganut aliran tradisional berfikir secara deduktif, mereka memberi definisi pada sebuah istilah lalu memberikan contoh yang memperjelas istilah tersebut. Pola pikir tersebut lebih bersifat teoritis yang kurang memperhatikan kajian dalam penerapan lebih nyata.
  1. Pemakaian Bahasa Berkiblat pada Pola/Kaidah.
    •  Penyeragaman pola pikir dalam bahasa latin sangat berpengaruh dalam tata bahasa. Mereka menggunakan struktur bahasa latin dan menerapkan dalam bahasanya, sehingga tata bahasa lebih fokus pada istilah/definisi.
  1. Level-level Gramatik Belum Ditata Secara Rapi
  1. Didominasi oleh Jenis Kata (Part of Speech)
Kelebihan dan Kelemahan Aliran Tradisional
1.      Kelebihan
  • Teori aliran tradisional lebih bertahan lama
  • Aliran tradisional menggunakan bahasa baku. 
  •  Aliran tradisional sering melahirkan ahli bahasa yang pandai menghafal istilah.
  •  Aliran tradisional melahirkan ahli bahasa yang patuh pada tata bahasa. 
  • Aliran tradisional melahirakan prinsip-prinsip yang tegas.

2.      Kelemahan
  1. Teori aliran tradisional tidak membedakan bahasa dan tulisan cenderung masih kacau. 
  1.  Teori aliran tradisional tidak menyajikan kenyataan bahasa. 
  1.  Teori aliran tradisional pandai dalam tata bahasa tidak untuk sosial dimasyarakat. 
  1.  Teori aliran tradisional tidak mudah diterapkan dalam berbagai bahasa.
  1.   Teori aliran tradisional hanya berkutat pada bahasa baku, sehingga tata bahasa masih sempit.
  1. Teori aliran tradisional tidak mengkaji bahasa komunikatif.

 Kesimpulan
1.       Sejarah lahirnya Aliran Tradisional
Lahirnya aliran tradisional diawali oleh pembagian jenis kata oleh filsuf Plato, dan Aristoteles. Setelah itu Dyonisius Thrax dalam bukunya “Techne Gramatike” membagi 8 jenis kata. (1)Nomina, (2)Pronominal, (3)Artikel, (4)Verba, (5) Adverbial, (6)Preposisi, (7)Partisipium, (8)konjungsi. Klasifikasi menurut Dyonisius Thrax ini yang melahirkan aliran tradisionalisme, dan para ahli linguistik yang menganut paham ini disebut penganut aliran tradisionalisme.

2.       Pengertian aliran tradisional pada kajian linguistik
aliran tradisional  adalah kaum linguis yang memandang bahasa pada tataran baku sebuah bahasa. Anilisi yang dilakukan oleh penganut aliran  bahasa dilakukan berdasarkan filsafat dan semantik.

3.       Ciri-ciri Aliran Tradisional
aliran tradisional  memiliki ciri anilisi bahasa dilakukan berdasarkan filsafat dan semantik
Bertolak dari Pola Pikir secara Filosofis.
Tidak Membedakan Bahasa dan Tulisan.
Senang Bermain dengan Definisi
Pemakaian Bahasa Berkiblat pada Pola/Kaidah
Level-level Gramatik Belum Ditata Secara Rapi.
Didominasi oleh Jenis Kata (Part of Speech)

4.       Kelebihan dan Kekurangan Aliran Tradisional
1.      Kelebihan  
a.                Teori aliran tradisional lebih bertahan lama
b.               Aliran tradisional menggunakan bahasa baku.
c.                Aliran tradisional sering melahirkan ahli bahasa yang pandai menghafal istilah.
d.               Aliran tradisional melahirkan ahli bahasa yang patuh pada tata bahasa.
e.                Aliran tradisional melahirakan prinsip-prinsip yang tegas.

2.      Kelemahan
a.                Teori aliran tradisional tidak membedakan bahasa dan tulisan cenderung masih kacau.
b.               Teori aliran tradisional tidak menyajikan kenyataan bahasa.
c.                Teori aliran tradisional pandai dalam tata bahasa tidak untuk sosial dimasyarakat.
d.               Teori aliran tradisional tidak mudah diterapkan dalam berbagai bahasa.
e.                Teori aliran tradisional hanya berkutat pada bahasa baku, sehingga tata bahasa masih sempit.
f.                Teori aliran tradisional tidak mengkaji bahasa komunikatif.

     

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul.2003. Linguistik Umum.Jakarta: Rineka Cipta

Sekali lagi kami minta maaf tidak memberikan hak bagi para pembaca untuk copy+paste, demi kepentingan hak dan kepemilikan artikel ini. Sebagai gantinya kami menyediakan file  doc MS Word dalam bentuk makalah silahkan unduh/download. Format makalah lebih kompleks dibandingkan artikel yang kami post demi tujuan kenikmatan pembaca, mohon berikan cantumkan sumber bila anda menggunakan makalah tersebut untuk kepentingan lain. Terima kasih, sudah membaca artikel kami. Komentarnya kami tunggu :)  salam linguist!

Popular posts from this blog

Kemasan Logam

Ebook Javascript Gratis Bahasa Indonesia pdf (dasar)

Konjungsi Antarkalimat